Seperti biasa, aku duduk di sudut itu. Tempat kita bertemu untuk pertama kalinya. Sudut yang selalu mengingatkanku padamu. Mengingatkan betapa indah hidupku ketika kau mencoba memasuki ruang hatiku. Ya, setaun yang lalu.
Kini aku mencoba untuk menepati janji. Janji yang kita sepakati. Untuk mereda sementara, dan bertemu kembali di sini. Di hari sabtu pada bulan ke tujuh. Namun mungkin salahku, aku tak pernah bertanya sabtu minggu ke berapa?
Hari ini tepat sabtu terakhir di bulan ke tujuh, dan kau tak datang jua. Apakah kau mangkir? Ataukah kau lupa?
Ini keempat kalinya dalam tiap sabtu aku duduk menanti kembalimu. Seperti janji yang kau ucap sebelum kau tiba tiba pergi dan hanya meninggalkan secarik kertas bertuliskan 'temui aku di hari sabtu bulan ke tujuh, di sudut meja cafe tempat kita bertemu untuk pertama kalinya'. Kemudian kau menghilang. Tak ada petunjuk arah yang pasti dimana aku harus menemukanmu.
Dan kini, aku kembali di sini, namun kau tak juga muncul di hadapanku, seperti yang kau lakukan waktu itu, kutinggalkan secarik kertas di sini untukmu 'aku menunggumu'.
No comments:
Post a Comment