hidup dengan idealisme masa muda? bisakah? kadang semua hanya menjadi omongan lalu, ketika umur, tuntutan hidup, realitas datang seiring banyak permintaan yang akan datang dari segala pihak, dan akhirnya berdiam diri tanpa melakukan apapun menjadi pilihan akhir
seperti dialog tadi sore, si babe "kamu sekolah lagi ya, bla bla bla bla bla..." dan saya hanya terdiam sambil bergumam dalam hati "sampai kapan saya harus diarahkan untuk A, B maupun C, bisa ga sih saya hidup dengan pilihan saya sendiri? hidup dengan sedikit idealisme saya?"
kalo membantah, bisa dikatain ga bersyukur juga, beruntung saya masih ada ortu yang bisa mengarahkan saya, tapi, nah loh masih pake tapi, artinya ga ikhlas juga kan kalo menjalani sesuatu. *galau deh jadinya ahahaayy
jadi rencananya, setelah saya GP pengennya nih, kalo belum dapet calon nih ya, hihihihi, mau mengabdi dulu, mau nunjukin rasa syukur saya dulu, PTT kek, ato jadi GP yg gratis dimana kek tanpa digaji gitu deh, kerja dulu juga kek, pokoknya kek kek kek yang lain, simpel kan idealisme saya, ga ribet, ga nyusahin, tapi dari kemaren dicekokinnya harus A harus B harus C.
I'm 24 years old lady Dad :D, why don't you let me to make my own choice, okey I know you love me, but I think I'm adult enough to live in my own idealism. So all the things that I can do right now is just writing, it's better than to debate those things :D
*sambil mencari jalan tengah
No comments:
Post a Comment